Pesantren sudah sejak dulu dianggap sebagai lembaga pendidikan yang dianggap mandiri, bukan cuma dari sisi kurikulum dan manajemennya saja, tapi juga dalam ketahanan ekonomi, terlebih dengan munculnya istilah one pesantren one product (opop: satu pesantren satu produk).
Dalam rapat kerja OPOP Kalsel yang bertempat di Asrama Hasji Emberkasi Banjarmasin (2/10) Abiinaa H. M. Ali Busthomi Al Qariibaniy, M.Pd selaku Pengasuh Ponpes Anwarul Hasaniyyah (Anwaha) menjadi nara sumber untuk mengisi materi dan membangkitkan semangat pengelola hampir ratusan pondok pesantren di Kalimantan Selatan untuk terus menghasilkan produk agar pesantrennya lebih mandiri.
Jiwa enterpreneurship yang sudah mendarah daging dan kaya akan pengalaman menjadikan Abiinaa sebagai sosok inspiratif dalam mengelola pesantren berbasis kemandirian ekonomi. Sehingga yang beliau sampaikan dalam kegiatan OPOP bukan sekedar teori, tapi realita bagaimana santri membangun bisnis, sehingga pesantren tumbuh mandiri dengan usaha sendiri.
Mau tahu lebih lanjut tentang Anwaha, silahkan klik:
0 Komentar